Mentawai Island
Mentawai
Kepulauan Mentawai adalah gugusan pulau-pulau yang secara geografis terletak di Samudera Hindia dan secara administratif masuk ke dalam provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kepulauan Mentawai berada di sisi barat provinsi Sumatera barat. Penduduk asli Mentawai mempunyai kebudayaan yang berbeda dengan penduduk Minangkabau karena tepisah oleh laut.Di hal lain mentawai juga memiliki karya seni tinggi seperti lukisan tatto, pahatan, serta pernak pernik asesoris lainya. Masyarakat setempat menyebut negeri mereka dengan nama Bumi Sikerei.
Sebahagian besar penghuni pulau-pulau di kabupaten Kepulauan Mentawai berasal dari pulau Siberut. Masyarakat suku Mentawai secara fisik memiliki kebudayaan agak kuno yaitu zaman neolitikum dimana pada masyarakat ini tidak mengenal akan teknologi pengerjaan logam, begitu pula bercocok tanam maupun seni tenun.
Penduduk di kabupaten ini separuhnya adalah penganut animisme, kemudian sebahagian beragama Kristen dan Islam. Setelah kemerdekaan masyarakat di kabupaten ini telah membaur dengan suku-suku bangsa lain yang ada di Indonesia terutama setelah kabupaten ini menjadi salah satu daerah transmigras
Sebahagian besar penghuni pulau-pulau di kabupaten Kepulauan Mentawai berasal dari pulau Siberut. Masyarakat suku Mentawai secara fisik memiliki kebudayaan agak kuno yaitu zaman neolitikum dimana pada masyarakat ini tidak mengenal akan teknologi pengerjaan logam, begitu pula bercocok tanam maupun seni tenun.
Penduduk di kabupaten ini separuhnya adalah penganut animisme, kemudian sebahagian beragama Kristen dan Islam. Setelah kemerdekaan masyarakat di kabupaten ini telah membaur dengan suku-suku bangsa lain yang ada di Indonesia terutama setelah kabupaten ini menjadi salah satu daerah transmigras
Kepulauan Mentawai mempunyai empat pulau besar, yakni:
- Pulau Siberut
- Pulau Sipora
- Pulau Pagai Utara
- Pulau Pagai Selatan
- dan beberapa pulau-pulau kecil
Di wilayah laut Kepulauan Mentawai ada beberapa selat, antara lain:
- Selat Mentawai, yakni selat yang memisahkan Pulau Sumatera dengan Kepulauan Mentawai
- Selat Siberut, yakni selat yang memisahkan Pulau Siberut dengan Pulau Sipora
- Selat Sipora, yakni selat yang memisahkan Pulau Sipora dengan Pulau Pagai Utara
- Selat Sikakap, yakni selat yang memisahkan Pualau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan
- Selat Sanding
Sejak tahun 1999, wilayah Kepulauan Mentawai dikukuhkan menjadi sebuah kabupaten bernama Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan ibu kota di Tua Pejat.
Suku, Seni dan Budaya
Mentawai - Indonesia dianugerahi keberagaman
suku bangsa yang sangat unik. Suku Mentawai di Kepulauan Mentawai dan
Suku Dayak di pedalaman Kalimantan, keduanya mempunyai kesamaan mengenal
budaya tato. Sungguh unik. Tato yang menghiasi tubuh mereka
tentunya memiliki bentuk yang unik, bukan seperti tato yang biasa kita
jumpai sekarang. Motif tato ini disesuaikan dengan status sosial atau
profesi orang tersebut. Ada tato penjaga hutan, pemburu, kepala suku,
dan lain-lain, . Pemburu akan ditato dengan gambar binatang hasil
tangkapannya, seperti burung, babi, kera, rusa, atau buaya. Sementara
sikerei (tetua adat) biasanya memiliki tato bintang sibalu-balu di
tubuhnya. Bagi suku Mentawai, tato merupakan bentuk ekspresi seni dan
sudah seperti pakaian abadi yang akan dibawa mati.
Tato bagi suku
Mentawai juga merupakan simbol keseimbangan alam dan keindahan.
Benda-benda seperti batu, hewan dan tumbuhan juga diabadikan di tubuh
mereka dalam bentuk tato. Bentuk lain yang bisa dijumpai adalah busur
panah, mata kail, duri rotan, hingga tempat sagu. Tato suku
Mentawai disebut dengan istilah titi, sedangkan orang yang pandai menato
disebut sipatiti atau sipaniti. Tidak semua orang dapat menjadi
sipatiti atau sipaniti. Biasanya sipatiti atau sipaniti diberi seekor
babi atau beberapa ekor ayam sebagai balas jasa bagi seni rajah yang
berhasil mereka kerjakan.
Proses pembuatan tato masih sangat
tradisional. Jarum yang digunakan terbuat dari tulang hewan atau kayu
karai yang diruncingkan. Jarum akan dicelupkan ke pewarna yang terbuat
dari sari tebu dicampur arang yang menempel di kuali. Setelah itu, jarum
akan diketok-ketokkan ke kulit, hingga pewarna masuk ke dalam kulit dan
terbentuk garis-garis yang merupakan motif utama tato suku Mentawai.
Terbayang kan sakitnya seperti apa?
Biasanya pembuatan tato
dimulai dari telapak tangan, tangan, kaki lalu tubuh. Selama beberapa
hari, kulit yang baru ditato akan bengkak dan mengeluarkan darah.
Membayangkan saja para traveler sudah ngeri, apalagi yang melakukan. Proses
pembuatan tato suku Mentawai pun tidak boleh sembarangan, harus
mengikuti sejumlah prosedur adat. Sebelum sipatiti mulai membuat tato,
ada ritual upacara yang dipimpin oleh sikerei (tetua adat). Biasanya
membutuhkan waktu persiapan berbulan-bulan. Tuan rumah lalu
mengadakan pesta dengan menyembelih babi dan ayam. Tidak semua orang
sanggup menjalani prosesi ini karena biaya yang disiapkan untuk upacara
membuat tato ini terbilang cukup mahal sebab dapat menghabiskan jutaan
rupiah. Suku Dayak juga demikian, ada prosesi khusus yang disebut
Upacara Tiwah. Upacara Tiwah merupakan upacara yang dilaksanakan
untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke Sandung yang
sudah di buat. Sandung adalah tempat semacam rumah kecil yang memang
dibuat khusus untuk mereka yang sudah meninggal dunia. Prosesi ini akan
diiringi acara-acara ritual, tarian, suara gong maupun hiburan lain.
Konon, tato Mentawai dan Dayak termasuk seni tato tertua di dunia, bahkan lebih tua dari tato Mesir. Namun sayang, kini hanya sebagian kecil saja suku Mentawai yang masih mempertahankannya. Ancaman ini disebabkan karena perkembangan zaman dan masuknya ajaran agama ke kelompok suku Mentawai yang dulunya animisme.
Konon, tato Mentawai dan Dayak termasuk seni tato tertua di dunia, bahkan lebih tua dari tato Mesir. Namun sayang, kini hanya sebagian kecil saja suku Mentawai yang masih mempertahankannya. Ancaman ini disebabkan karena perkembangan zaman dan masuknya ajaran agama ke kelompok suku Mentawai yang dulunya animisme.
Hal itu sungguh sangat
disayangkan karena masih ada ratusan motif tato khas Mentawai yang
dilukiskan di tubuh penduduk asli Mentawai belum sempat
terdokumentasikan. Padahal tato itu bisa menjadi bukti kekayaan budaya
masyarakat Mentawai kepada masyarakat dunia.Para traveler yang
tertarik untuk melihat secara langsung dapat berkunjung ke desa Madobak,
Ugai dan Matotonan yang ada di hulu sungai Siberut Selatan, Pulau
Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Atau Anda juga bisa
menjelajah pedalaman Kalimantan untuk bertemu dengan suku Dayak dan
melihat langsung kekayaan budaya mereka. Dijamin Anda akan terpana dan
berdecak kagum akan warisan budaya yang mereka pertahankan.Bahkan
ada beberapa turis mancanegara yang sengaja datang langsung untuk minta
ditato oleh penduduk setempat dengan motif yang sama. Mereka percaya
tato itu akan memberikan perlindungan dan keberuntungan, walau sakitnya
minta ampun. Wah, ada-ada saja, lewat tato, suku Mentawai dan Dayak
dikenal seantero dunia.
Dan ini beberapa souvenir yang cocok untuk anda jadikan pengalaman apabila anda berkunjung ke mentawai.
Senjata khas suku mentawai
Beladau atau belati. Pisau ini umumnya di kenal di daerah sumatera dari riau sampai mentawai. Senjata ini merupakan senjata tikam dan senjata sayat. Panjang pisau ini biasanya sekitar 24 cm.
Jika Anda memutuskan untuk datang ke Mentawai Anda dapat melakukannya dari bulan Maret sampai bulan November; karena posisi mereka di Samudera Hindia kepulauan yang terkena membengkak Selatan-Barat Daya, sehingga dari bulan Maret sampai April gelombang lebih kecil tetapi konsisten juga. kemudian mereka akan menjadi lebih kuat pada bulan Mei. Hal yang sama terjadi pada akhir Oktober dan awal November: kecil tapi gelombang konsisten lagi. Dari April hingga Oktober membengkak kuat dari Afrika Selatan dan Antartika mencapai terumbu karang kita membawa gelombang menakjubkan yang menggulung menjadi bersih dan sempurna barel. Sekarang Anda dapat merencanakan pemikiran perjalanan Anda dari ini: jika pilihan Anda adalah NO berselancar ramai dan lebih mudah kami sarankan Anda untuk buku pada bulan Maret, April, Oktober dan November, jika Anda suka bermain kasar Anda harus memesan dari Mei sampai September! Surfline menunjukkan Mentawai pada bulan Agustus adalah Bet Terbaik di dunia.
Komentar
Posting Komentar